Rabu, 13 Oktober 2010

Agama Yahudi

Agama Yahudi mungkin satu2nya agama di dunia yg tidak ingin berusaha untuk
menyebar luaskan agamanya kepada orang non Yahudi, sebab mereka yakin, bahwa
agama Yahudi hanya diperuntukkan khusus bagi bangsa Israel saja, yg mereka
sebut sebagai bangsa pilihan Allah.

Yudaisme adalah keyakinan agama Yahudi. Syhadatnya Yudaisme atau lebih
dikenal dgn sebutan Shema: “Dengarlah, hai orang Israel, TUHAN Elohim kita,
TUHAN itu esa ! (Ulangan 6:4) (Shema Yisrael Adonai eloheinu Adonai ehad).

Ajaran dan hukum dasar Yudaisme dilandaskan atas kumpulan dua Kitab Suci.
Yg pertama adalah Kitab Taurat (tora = bhs Ibrani; nomos = bhs Yunani),
merupakan lima buku pertama dari Alkitab Perjanjian Lama (Pentateukh),dari
kitab Kejadian s/d Ulangan. Kitab Suci kedua adalah Talmud atau kumpulan
tulisan mengenai hukum, tata cara doa dan etika. Kitab Talmud itu terdiri
dari 63 Kitab - 524 bab.

Pemeluk Yudaisme atau agama Yahudi meyakini adanya perjanjian khusus yg
dibuat antara Tuhan dengan Abraham, nenek-moyang bangsa Israel, dimana Tuhan
telah berjanji akan memberkati Abraham dan keturunannya jika mereka tetap
yakin dan percaya kepadaNya. Pemeluk agama Yahudi percaya akan datangnya
sang Juru-Selamat (Mesias) yg akan mempersatukan seluruh bangsa Yahudi di
dunia ini. Tetapi dilain pihak mereka tidak percaya “Tuhan Yesus” sebagai
sang Juru Selamat maupun ajaran-Nya dlm Kitab Perjanjian Baru.

Agama Yudaisme menutut ratusan macam perintah dan larangan/pantangan yg
harus ditaati oleh umatnya. Tepatnya ada 248 perintah umpamanya perintah
untuk mematuhi hari Sabat dan 365 larangan umpamanya larangan makan daging
babi atau minum minuman keras. Total jumlah dari seluruh peraturan dan
larangan itu adalah 613 macam atau sesuai dgn jumlahnya tulang manusia di
dlm tubuh kita atau sesuai dgn jumlah biji buah delima dlm satu buah delima.

Mereka juga harus menyimpan secara terpisah daging dan susu, sebab ini
tidak boleh disajikan secara bersamaan di atas satu meja makan. Jadi makan
Big Mac dari Mc Donald itu sebenarnya sudah haram, karena keju (terbuat dari
susu) yg digabung dgn daging dlm satu roti. Begitu juga larangan untuk
menelpon/SMS, menulis ataupun mengetik, begitu juga dgn masak pada hari
Sabat, boro2 masak, menyalahkan lampu, TV atau radio saja mulai dari Jumat
malam s/d Sabtu sore (Sabat) sudah dilarang. Dan juga larangan untuk
berpergian lebih dari 2.000 hasta = 880 meter ataupun belanja. Jadi kalau
Anda sebagai penganut agama Yahudi jangan harap pada saat weekend bisa pergi
liburan keluar kota ataupun pergi ke mall untuk shopping sebab ini sudah
diharamkan.

Oleh sebab itulah kalau direnungkan dgn akal sehat, tidak mungkin mereka
akan bisa mentaati semua peraturan maupun larangan tersebut.

Sedangkan Allah menuntut dari umat-Nya kekudusan bukan hanya 99,9% melainkan
benar2 100%, jadi beda seperti pada saat kita sekolah dimana dgn nilai 6
saja sudah bisa naik kelas dan ini jelas tidak akan bisa terpenuhi oleh
manusia manapun juga di kolong langit ini. Tetapi karena Allah tahu akan
kelemahan umat manusia, maka Ia telah mengorbankan putera-Nya sebagai
penebus untuk semua dosa umat manusia, agar kita bisa menjadi kudus
dihadapan hadirat-Nya. Kerana begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengurniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang
yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."
(Yohanes 3:16)

Oleh sebab itulah Tuhan Yesus juga telah berfirman: “Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau
tidak melalui Aku.” Yohanes 14:6

Menjadi Serupa Dengan Allah

Setelah sekian lama kita menjadi orangKristen, kita harus sungguh-sungguh menemukan jiwa kekristenan yangsejati, hakekat kekristenan yang benar yang harus kita miliki. Bilakita belum memiliki jiwa kekristenan yang benar, maka kita belummenjadi anak Allah yang berkenan kepada-Nya. Lalu apa artinyakekristenan kita bila tidak ada jiwa atau intinya? Masihkah kitaberjalan mengarungi hidup ini dengan kekristenan tanpa jiwakekristenan? Puaskah kita dengan pengalaman-pengalaman keagamaan kitayang kadang justru membuat kita menjadi angkuh di hadapan manusia dandi hadapan Tuhan. Pergi ke gereja, mengikuti liturgi atau misa,mengucapkan pengakuan iman di gereja, menyanyikan lagu-lagu rohanibelumlah inti dari kekristenan itu sendiri.
Adalah kebodohan kalau seseorang merasa sudah menjadi umat Allah yangbenar dan layak bagi-Nya hanya karena sudah melakukan kegiatankeagamaan seperti yang disinggung di atas. Semua itu hanyalah atributlahiriah atau semacam baju luar saja. Tentu itu belum merupakan intikekristenan. Bahkan pengalaman mujizat atau mengalami kuasa Tuhan bukanatau belumlah menjadi inti kekristenan yang sejati. Perlakuan istimewaTuhan kepada kita yang menunjukkan bahwa kita adalah umatkesayangan-Nya, tidak bisa dijadikan ukuran bahwa kita adalah umatkesukaan-Nya.
Inti kekristenan pada hakekatnya adalah warna batin yang terus menerusdiperbaharui untuk menjadi sewarna dengan Bapa. Maksud sewarna denganBapa adalah berkepribadian seperti Allah yang melahirkan kita. Jiwaatau inti kekristenan atau hakekat kekristenan yang sejati dapat kitaperoleh melalui apa yang ditulis oleh Yohanes dalam Yohanes 1:13,"orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau daging, bukan pulasecara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah."Ayat ini tidak boleh kita lalui begitu saja dan kita anggap tidakpenting. Berangkat dari ayat ini kita menemukan maksud dan tujuan Tuhandalam memilih kita. Di dalam ayat ini juga terkandung berita tentangrencana Allah yang kekal dan besar bagi umat pilihan-Nya.
Dilahirkan oleh Allah, ini adalah suatu peristiwa besar dalam kehidupanmanusia dan lebih luar biasa dari kelahiran anak manusia secara fisik.Dalam teks bahasa Inggris versi King James: Which were born, not ofblood, nor of the will of the flesh, nor of the will of man but God.Kata dilahirkan dalam teks aslinya adalah "egenneetheesan" kata inidari akar kata gennao, yang bisa diterjemahkan be born, bring forth,conceive, be delivered of, gender, make, spring, yang pada intinyaadalah bahwa kita telah diubah dengan nature yang berbeda dengan naturemanusia pada umumnya.
Dilahirkan oleh Allah meliputi dua aspek : Pertama, kita diberiwewenang untuk memiliki apa yang disediakan Allah bagipewaris-pewarisNya, yaitu kerajaanNya. Kedua, kita diberi kemampuanuntuk berwatak atau berkarakter seperti Dia. Hal ini berati bahwa kitadiberi kemampuan untuk menjadi serupa dengan Bapa setelah Allahmensahkan kita menjadi anak-anak-Nya.
Ini merupakan sebuah peristiwa besar, sebab dalam Perjanjian Lama kitatidak menemukan peristiwa besar seperti ini, juga dalam kepercayaanlain di dunia ini. Kelahiran dari atas ini terjadi ketika kita percayakepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita secara pribadi.Tidak ada mujizat yang besar dari ini. Kesungguhan Allah mengadopsikita ini, Ia memberikan Roh-Nya didalam diri kita. "Di dalam Dia kamujuga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injilkeselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya,dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu." (Ef 1:13).Dimeteraikan artinya distempel (Yun. esfragistheete, lengkapnya:esfragistheete too pneumati tees epangelias too hagio. Ingg: you weresealed with that holy spirit of promise).
Kejadian ini suatu peristiwa luar biasa yang menjadi titik tolakpengiringan kita kepada Tuhan. Titik tolak kita bukan karena kita maumemeluk suatu keyakinan agama. Bukan pula karena kita mau memilikipetualangan baru dalam hidup, yaitu memiliki sumber baru gunamemperoleh kemudahan hidup, dalam hal ini kekristenan dan Tuhan menjadialat memuaskan ambisi kita. Kekristenan menjadi kendaraan kita memenuhimaksud dan rencana Tuhan.
Sebenarnya maksud dan rencana Tuhan adalah menciptakan manusia yangberkualitas seperti diri-Nya. Untuk itu dalam kelahiran dari atas olehAllah itu, Bapa memberikan kemampuan kepada kita untuk memenuhikehendak-Nya. Kemampuan ini suatu anugerah yang lebih dari segalaberkat yang bisa kita terima dari Tuhan. Kemampuan inilah yang harusdikembangkan atau dimanfaatkan agar encana-Nya digenapi dalam hidupkita masing-masing. Kemampuan inilah yang tidak dimiliki tokoh-tokohiman dalam Perjanjian Lama.
Dengan cara inilah kita dipanggil untuk sempurna (bnd. Mat 5:48: Karenaitu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalahsempurna). Perhatikan kata haruslah dalam ayat ini. Kata haruslah (Yn.esomai, yang juga dapat diterjemakan "hendaknya") merupakan sebuahpanggilan yang mutlak yang harus mengisi perjalanan hidup kita. Hal inimerupakan keharusan yang tidak boleh kita hindari. Hal yang lain bisadihindari atau dikurangi intensitasnya, tetapi hal menjadi serupadengan Bapa merupakan keharusan yang tidak dapat ditawar.
Apalah artinya kelahiran seorang anak manusia apabila pada akhirnya iatidak memiliki persekutuan dengan Tuhan dan dibuang kedalam api kekal.Lebih baik seseorang tidak pernah dilahirkan di dunia ini dari padadilahirkan di dunia ini hanya untuk menjadi sekutu kuasa dunia danmemberontak kepada Tuhan. Apa artinya kelahiran kalau hanya menjadipermulaan dari kebinasaan kekal. Hidup terpisah dari hadirat Tuhanselama-lamanya.
Menjadi kehendak Bapa dalam hidup kita adalah kita bertumbuh menyerupaiDia. Inilah inti kekristenan itu. Tidak ada yang lebih besar dari halini. Itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata: Kamu harus sempurna sepertiBapamu yang di sorga sempurna (Mat 5:48). Rasul Paulus menulis hal inidalam Roma 8:29 : Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula,mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengangambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung diantara banyak saudara. Tuhan Yesus yang adalah wujud Allah yangkelihatan menjadi cermin yang jelas bagi kita. Kita harusmeneladani-Nya.
Oleh sebab itu, marilah kita kembali kepada maksud Tuhan yang agung inidan memfokuskan diri kepada rencana agung-Nya. Jangan hanya terpakupada usaha mengejar berkat-berkat Allah belaka, tetapi mengabaikantujuan yang sesungguhnya dari karya Allah atas hidup kita, yaitumenjadi serupa dengan Allah. Mari kita terus mengejar inti kekristenanini dan menjadikannya tujuan yang utama dalam kehidupan kita. Amin.

“Yesus sanggup menyelesaikan persoalan hidup.”

“Yesus sanggup menyelesaikan persoalan hidup.”

Yohanes 11:43-44
“Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: “Lazarus marilah keluar,” orang yang telah mati itu datang keluar, kaki dan tangannya masih terikat  dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: “Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi.”

Kalau kita melihat dan memperhatikan teks yang sedang kita pelajari, dalam teks tersebut dijelaskan bahwa Lazarus sudah mati dan telah di kubur selama empat hari. Membangkitkan orang yang mati  tidak mungkin terjadi bagi manusia, tetapi berbeda dengan Tuhan Yesus, Dia adalah Allah yang luar biasa. Apa yang tidak mungkin bagi manusia sangat mungkin bagi Tuhan Yesus. Dia sanggup membangkitkan orang yang sudah mati dan berbau busuk. Orang mati dan yang telah berbau busuk saja mampu dibangkitkan, apa lagi persoalan dan pergumulan hidup kita, pasti Tuhan sannggup menyelesaikan persoalan dan pergumulan hidup kita.

Apakah hari ini Anda sedang diperhadapkan dengan persoalan dan pergumulan yang sangat berat, mungkin Anda berkata kepada diri sendiri: “ini mustahil  buat saya, ini tidak mungkin ada jalan keluar buat saya.” Mungkin Anda pernah berkata seperti itu ketika diperhadapkan dengan persoalan dan pergumulan hidup. Ketika kita sedang diperhadapkan dengan persoalan dan pergumulan hidup, Ingatlah bahwa Anda dan saya punya Tuhan yang besar yang sanggup menyelesaikan persoalan-persoalan dan pergumulan hidup kita.

Yakinlah bahwa Tuhan sanggup menolong kita, yakinlah bahwa Tuhan tidak pernah tinggal diam ketika kita sedang diperhadapkan dengan kesilitan kesulitan hidup. Bersandarlah kepada Tuhan dan serahkanlah setiap persoalan dan pergumulan hidup Anda kepada Tuhan. Pasti Tuhan menolong dan memberikan jalan keluar buat Anda.

1 Korintus 10:13B tertulis: “Pada waktu kamu dicobai, Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”  Tuhan memberkatimu

Lagu: Aku punya Tuhan yang besar.